Kau tau
apa arti kata terlambat? Aku tidak tau, padahal aku sudah membuka berbagai
kamus untuk mencari pengertiannya, hingga hari ini, Sabtu 23 februari 2013, aku
mulai mengerti apa arti kata itu. Tidak sepenuhnya, tidak juga terkesan benar
dan formal, namun jelas memiliki arti yang sama.
Bagiku,
terlambat itu adalah terluka, menghilangkan kesempatan, menghilangkan harapan,
hingga akhirnya kau terpuruk dalam jurang aneh yang tak bisa tersentuh orang
lain, hingga kau akan tetap berada di sana –tanpa bantuan.
Aku
gadis dengan kerusakan emosional tingkat tinggi, seseorang mengatakan padaku
jika semua kelakuanku diakibatkan karena egoku yang terluka, egoku yang merasa
terbuang dan tersingkirkan, hingga membuatku menjadi gadis berkepribadian aneh
yang sangat menyebalkan. Itu bukan kisah lama, semua orang menyadari kelainan
dalam diriku, namun tidak semua orang mengetahui penyebabnya.
Aku akan
mengacaukan seluruh hal yang ku sentuh, memecahkan berbagai Kristal harapan
yang ku lihat, bahkan membunuh setiap titik kehidupan yang ku hirup.
Aku
rusak. Aku hancur luar dalam, tapi kau tau, aku memiliki keahlian aneh dalam
berakting. Aku bisa tampak begitu bahagia ketika hal yang sebenarnya aku ingin
lakukan adalah melompat dari gedung tinggi saat itu juga.
Ketika kau
membaca hal ini, kau pasti akan berpikiran aku adalah gadis dari keluarga yang
berantakan. Tapi nyatanya kau salah, aku baik-baik saja.
Atau mungkin kau benar?
Aku berantakan,
seluruh tentang diriku adalah hal yang berantakan.
Tapi aku
memiliki senyuman yang manis, yang dengan mudahnya memanipulasi mereka. Yang dengan
mudahnya membuat mereka tenang, dan akhirnya tidak memperdulikanku. Semudah itu,
dan aku terlupakan.
Begitu banyak
pelangi indah di sekelilingku, namun yang kulihat hanyalah pelangi hitam putih
yang semu dan memuakan. Yang akan memaksaku untuk merusak semua pelangi indah
itu, dan tentu saja membuatku menyesalinya ketika akhirnya aku mulai kehilangan
warna itu satu persatu. Seperti akhirnya aku kehilangan mereka… sahabatku.
Aku
gadis memuakan dengan sikap manis yang menjijikan. Kau tidak akan pernah tau
betapa inginnya aku membunuh sosok menjijikan dalam diriku itu, bagai benalu
tak berotak, melingkar pada induk yang tak berhati.
Aku terluka,
dan sebanyak apapun rasa manis yang ku kecap, pahit itu tidak akan pernah
hilang.
Aku ingin
mengibarkan bendera putih pada Tuhan. Menyatakan ketidak-sanggupanku untuk
terus berdiri di atas panggung sandiwara ini. Tapi hanya orang bodoh yang akan
melakukannya. Tuhan bisa melihat segala sesuatunya dengan sangat jelas, kau
tidak perlu mengatakan apa yang ada dalam benakmu kepada-Nya, Ia sudah lebih
mengetahui hal itu dari pada dirimu sendiri.
Menarik
bukan.
Dan lalu
aku mulai takut, ketika otakku mulai menutup-nutupi keinginan terbesarku,
keinginan yang tanpa sengaja terukir dengan sangat jelas di sudut terluas di
hatiku. Aku takut Tuhan akan mengetahuinya, aku takut… aku takut… jika akhirnya
Tuhan mengabulkannya.
Aku takut
jika akhirnya aku kehilangan keluargaku.
Aku takut
jika akhirnya aku terlambat menyadari betapa berartinya mereka untukku…
2 komentar:
Ketika mereka menjauh, mulai meninggalkan kita satu persatu, bru penyesalan itu datang..
Menyesal krn terlambat menyadri kebutuhan kita akan mereka, menyesal terlambat memperbaiki kerusakan yg telah kita buat.. Menyesal.. Menyesal dan menyesal ketika kita sendirian dan terpuruk ;'(
mba sila.... :'(
hiks hiks...
Posting Komentar