Hai
kau…
Hari
ini aku merombak kamarku, membuka barang-barang masa laluku. Klise memang,
namun aku merasa seperti membuka lembaran masa laluku.
Masa lalu kita…
Saat
itu, tiga atau empat tahun yang lalu, aku masih menjadi seorang gadis yang
gemar mengutarakan isi hatiku pada sebuah buku berwarna.
Jangan
tertawa!
Oh…
ayolah, semua gadis seumuranku juga melakukan hal yang sama…
Kebanyakan
hal yang ku tulis membuatku malu dan menyesali kelakuanku saat itu. tapi sisi
yang lainnya membuatku tidak bisa berhenti tersenyum. semua kisah remaja yang
tertulis itu menunjukan betapa manisnya cinta pertamaku, betapa kau
menyayangiku, betapa indahnya kisah kita…
Ya
ya ya… aku tau, itu memang hanya ada di halaman-halaman pertama buku
berwarnaku. Karena halaman-halaman selanjutnya dipenuhi dengan intrik dari pada
tawa.
Tapi
seperti yang selalu ku katakan, tidak ada yang tau tentang masa depan. begitu
pula tentang dirimu, diriku dan kita…
Buku
berwarna itu adalah benda mati. Tapi ia menyimpan begitu banyak kisah, namun
hanya memiliki satu inti, yaitu kenyataan betapa aku sangat menyayangimu.
Aku
tidak akan membuang buku berwarna itu, meski perih ketika akhirnya aku
merindukan masa lalu itu. tapi aku akan menyimpannya, hingga tiba saatnya nanti
aku hanya ingin kau tau. Bahwa hanya namamu lah yang tertulis di buku
berwarnaku..
Ya, buku diariku…
Terima
kasih atas kenangan indah yang mengurai tangis itu. Aku bahagia atas
kebahagiaanmu, meskipun mungkin hanya tangis yang bisa ku tunjukan di hari
pernikahan kalian kelak…
Penuh
kasih,
Adikmu.
4 komentar:
another mellow story....
ini yang bikin adenya cherry???
bukan mba fathyyy.. -_-
ini yang buat aku, teruntuk kakakku, (ketemu gede) hihihi
thank you very much for the information provided
Posting Komentar