Senin, 14 Januari 2013

My little Girl


"Ayo menari!" teriakku pada bocah kecil dihadapanku itu. "CEPAT!" bentakku lagi. Namun lagi-lagi ia hanya terdiam. Aku mendesah kesal, apa dia tuli???!!!!

Bruk!
aku membanting buku-bukuku ke lantai. berharap bisa mendapatkan fokusnya. Namun lagi-lagi bocah itu hanya terdiam. Terduduk di depan lemari kusam dengan wajah tertunduk. Kakinya tertekuk kebelakang dengan posisi yang jelas akan membuatmu keram jika terus seperti itu. 

"Bangun atau aku akan memukulmu lagi!" aku mengangkat tongkat panjang di tangan kiriku. Mencoba menakuti-nakutinya. Mencoba sekali lagi mendapatkan perhatiannya. 

Tapi bocah itu hanya terdiam. Begitu angkuh dengan kebisuannya. Dasar bodoh! ia pikir siapa yang bisa menghentikan diriku?! Bocah Tolol!!

BUG!
aku memukulkan tongkat panjangku ke bahunya, menciptakan guratan merah yang lainnya di tangan kirinya. Aku tersenyum kejam, mulai merasa puas dengan apa yang ku lakukan. 


Lihatkan, sudah ku katakan tubuh bocah ini akan lebih terlihat indah dengan seluruh goresan merah, tanda dari tongkat panjangku. 

"Cepat menari!!!!" teriakku tidak sabar. Tapi entah mengapa ia masih terus saja terdiam, tidakkah ia sadar jika itu hanya akan memancing kemarahanku lebih besar lagi??!
Aku melemparkan sebuah bantalan kearahnya. Membenturkan kepalanya dengan keras ke pintu lemari. 

"CEPAT MENARI BOCAH BODOH!!!!!!" teriakku membabi buta. Dengan marah ku guncang-guncangkan tubuhnya yang hanya berbalut kulit. Ia benar-benar bocah yang keras kepala. Ia bahkan tidak peduli dengan kemarahanku yang sudah sampai di puncak kepalaku. Ia masih terus terdiam, Terdiam dan terdiam. 
Kaku tak bergerak. bahkan ia bisa menghentikan detak jantungnya. 

Oh... mungkin bukan dia yang menghentikannya. Bukan... bukan dia... tapi aku... 


1 komentar:

obat telat bulan mengatakan...

thank you very much for the information provided