Rabu, 16 Januari 2013

LOve Is You




Aku menggertak kesal ketika pemuda tampan di sampingku terus mengoceh tak jelas. Berkali-kali ku putar bola mataku kearahnya, berusaha untuk menunjukan ketidak sukaanku pada apa yang sedang ia bicarakan. Memangnya aku buku diari ‘berjalan’nya?! Aku memang sahabatnya, tapi bukan berarti ia bisa menceritakan semua kisah konyol dan menyebalkan tentangnya dengan ratusan kekasih-kekasihnya itu kepadaku, kan?!
Aku mendesah sarkastis untuk yang kesekian kalinya. “Kau tidak akan percaya Le, mereka benar-benar menyebalkan,” ujarnya. Aku mencibir, bukannya dia yang menyebalkan, selalu menyandang status playboy dari pertama kali aku mengenalnya di kursi SMP sampai kini kami duduk di kursi kuliah.
Tidakkah ia tau jika gadis-gadis itu meninggalkannya karena kelakuannya sendiri yang sangat teramat aneh dan super menyebalkan. Ia akan dengan mudah berpindah ke lain hati, dan dengan santainya menyalahkan pacarnya yang sebelumnya karena telah memutuskannya. Lagi pula gadis bodoh mana yang mau mempunyai pacar yang suka berselingkuh??!!
“Aku hanya mencari gadis yang baik. Kau tau, tidak perlu cantik. Cukup mengerti aku dan selalu berada di sampingku. Aku hanya menginginkan seseorang yang menyayangiku apa adanya, dan sialnya aku tidak pernah mendapatkan itu dari mereka. Gadis-gadis itu hanya menginginkan hartaku, atau popularitas karena berpacaran denganku, namun mereka merasa tidak terima ketika aku memiliki gadis yang lain, aneh bukan…” ujarnya seraya mengacak rambut hitamnya. Aku meminum jusku dengan malas.
“Aku hanya butuh sedikit kasih sayang. Semenjak ibuku meninggal, semuanya tampak begitu asing dan munafik.” Ujarnya. aku menatapnya sesaat, aku tidak suka sosoknya yang bersedih. Aku ingin melihatnya yang selalu bersemangat dan bahagia.
Ku ulurkan tanganku dan menyentuh jemarinya, menawarkan senyuman menenangkan untuknya. “Tenanglah,” bisikku.
“Aku hanya ingin mencari seorang gadis yang bisa membuatku tenang, seperti yang kau lakukan saat ini,” ujarnya lembut. Aku membulatkan mataku padanya, kemudian mengangkat bahuku tak acuh.
“Kalau begitu mengapa tidak kau pilih saja aku?” tanyaku santai tanpa memandangnya, namun kemudian aku terusik dengan senyuman aneh di wajahnya. “Apa?!” tudingku.
“Aku menunggumu mengatakan itu,” katanya pelan. Aku menaikan sebelah alisku tidak mengerti. “Gadis bodoh. Apa kau tidak pernah dengar  pepatah yang mengatakan jika di dunia ini tidak ada persahabatan murni antara pria dan wanita tanpa didasari rasa cinta?” tanyanya. Aku masih menatapnya dengan wajah kosongku. “Ayolah Elena!! Aku menyukaimu sejak dulu, tapi aku takut kau justru akan menolakku dan menghancurkan persahabatan kita,” ujarnya.
Aku masih melongo menatapnya, tidak mengerti dengan yang ia katakan. “Demi Tuhan Elena, bisakah kali ini kau mendengarkanku. Aku mencintaimu, dan aku ingin kau menjadi pacarku. Kau adalah pilihan hatiku!!” katanya lantang. Aku mengerutkan keningku dan menutup telingaku karena suara kerasnya.
“Ya ya aku dengar, dan aku mau menjadi pacarmu!!” ujarku balas berteriak. Tiba-tiba aku merasakan tubuhku melayang kemudian terjebak dalam dekapan sosok jangkung itu. Aku bisa merasakan tawanya dari gerakan dadanya.
Ah… apa dia tidak sadar jika selama ini aku juga begitu mencintainya?? Dasar pria bodoh!  Batinku sebelum membalas pelukannya. 

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Sukaaaaa,,,
Sukaaa yg iniiii,,,
Sukaaa pke Bangetzzz,,,

hopeluv mengatakan...

So sweet... i like it..

lovelywoman1 mengatakan...

co cweeet.. Sahabat jadi cinta.. Realita kehidupan.. Meski ada yg berakhr dg perpishan..

obat telat bulan mengatakan...

thank you very much for the information provided